ABSTRAK
Amrosy, A. Waris. 2008. Penerapan Pembelajaran IPA Terpadu Model Terhubung (Connected Model) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII-C MTs Negeri 2 Malang. Skripsi, Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Dr. Lia Yuliati, M.Pd, (2) Hari Wisodo, S.Pd., M.Si
Kata kunci : Pembelajaran IPA Terpadu, Model Terhubung, Hasil Belajar
Praktisi pendidikan terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan khususnya dalam bidang IPA, diantaranya dilakukan dengan meningkatkan kualitas model pembelajaran. Adapun model pembelajaran yang dianjurkan untuk diterapkan disemua jenjang pendidikan adalah model pembelajaran IPA terpadu. Model pembelajaran ini secara nyata memadukan beberapa pokok bahasan dengan pokok bahasan lain, yang kemudian dikemas dalam tema sebagai konteks pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran, meningkatkan minat dan motivasi, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dan beberapa kompetensi dasar dapat tercapai sekaligus.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di MTs Negeri 2 Malang pada kelas VII-C, diketahui bahwa pembelajaran IPA yang dilakukan masih terpisah-pisah. Metode pembelajaran yang sering digunakan adalah metode ceramah dan sesekali diberikan demonstrasi, sehingga pembelajaran IPA cenderung membosankan. Disamping itu banyaknya materi pelajaran yang belum terselesaikan, dengan jam pelajaran yang relatif singkat membuat guru mata pelajaran IPA dalam mengajar terlalu cepat. Hal ini disebabkan karena guru belum paham dan belum dapat mempraktekkan model pembelajaran IPA terpadu. Hasil observasi awal juga menunjukkan bahwa hasil belajarnya masih rendah.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Ketercapaian tujuan tersebut dilakukan dengan menerapkan pembelajaran IPA terpadu model terhubung (connected model). Model pembelajaran ini memadukan beberapa pokok bahasan dalam satu bidang studi yaitu IPA, sehingga siswa dapat mempelajari fenomena dari berbagai sisi. Model ini dilakukan dengan metode demonstrasi, eksperimen dan diskusi kelompok, sehingga lebih bermakna bagi siswa.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Siklus penelitian dilakukan selama dua kali dengan disertai perbaikan setiap siklusnya. Tahapan yang digunakan dalam penelitian adalah perencanaan, pemberian tindakan kelas, observasi, serta refleksi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII-C MTs Negeri 2 Malang dengan jumlah 34 siswa, yang keseluruhan adalah putri. Hasil penelitian menunjukkan hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Peningkatan ini dapat dilihat pada perbandingan siklus I dengan siklus II meliputi ketiga aspek yaitu pada aspek kognitif terjadi peningkatan sebesar 11,88%, pada aspek afektif terjadi peningkatan sebesar 11,76%, pada aspek psikomotor juga mengalami peningkatan sebesar 11,75%.
1 comment:
Saya tertarik dengan tulisan Anda, sekarang saya juga sedang mendalami model tersebut Apakah boleh saya minta copyan tulisan Anda yang asli? terima kasih.
Post a Comment