Demontrasi Kontekstual -Pengambilan Keputusan sebagai pemimpin pembelajaran
Oleh:
Lalu Gede Sudarman, S.Pd CGP Kab.LOTIM
Pendidikan Guru Penggerak (PGP) merupakan kegiatan pengembangan profesi melalui pelatihan dan pendampingan yang berfokus pada kepemimpinan pembelajaran agar mampu mendorong tumbuh kembang peserta didik secara holistik; aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik; serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila. Profil pelajar Pancasila yang dimaksud adalah peserta didik yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, kreatif, gotong royong, berkebinekaan tunggal, bernalar kritis, dan mandiri.
Program ini bertujuan memberikan bekal kemampuan kepemimpinan pembelajaran dan pedagogi kepada guru sehingga mampu menggerakkan komunitas belajar, baik di dalam maupun di luar satuan pendidikan serta berpotensi menjadi pemimpin pendidikan yang dapat mewujudkan rasa nyaman dan kebahagiaan peserta didik ketika berada di lingkungan satuan pendidikannya masing-masing. Rasa nyaman dan kebahagiaan peserta didik ditunjukkan melalui sikap dan emosi positif terhadap satuan pendidikan, bersikap positif terhadap proses akademik, merasa senang mengikuti kegiatan di satuan pendidikan, terbebas dari perasaan cemas, terbebas dari keluhan kondisi fisik satuan pendidikan, dan tidak memiliki masalah sosial di satuan pendidikannya.
Selama program ini berlangsung Calon Guru Penggerak akan menjalankan proses pendidikan selama 9 bulan yang terdiri pembelajaran daring dan pendampingan. Pembelajaran daring berlangsung selama 6 bulan dengan 3 paket modul yang wajib dipelajari oleh Calon Guru Penggerak. Alhamdulillah untuk saat ini program guru penggerak angkatan 1 yang sedang saya ikuti berjalan dengan lancar dimana sudah dua paket modul yakni paket modul 1 dan paket modul 2 sudah selesai dipelajari. Sekarang ini sedang berlangsung pembahasan untuk paket modul 3 yakni modul 3.1 yang membahas tentang Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajar.
Selama saya mengikuti Program guru penggerak ini banyak sekali pengetahuan atau pengalaman yang saya peroleh dan saya akan berusaha untuk mentransfer dan menerapkan pengetahuan atau pengalaman yang sudah saya peroleh tersebut di sekolah/lingkungan asal saya melalui beberapa langkah yaitu pertama-tama saya akan menyusun rencana program guru penggerak yang akan saya laksanakan di sekolah, kemudian saya akan menghadap kepala sekolah untuk menyampaikan apa yang sudah saya dapatkan pada program guru penggerak ini serta meminta saran, masukan dan ijin untuk melakukan kegiatan pengimbasan kepada rekan-rekan guru. Setelah diberikan ijin oleh kepala sekolah maka saya akan mensosialisasikan kepada rekan-rekan guru melalui rapat bulanan dimana saya akan meminta waktu di akhir kegiatan rapat untuk berbagi pemahaman atau menjelaskan materi yang sudah saya pelajari. Selain melakukan sosialisasi pada saat rapat saya juga akan melaksanakan pengimbasan di komunitas praktis yang sudah kami bentuk sebelumnya.
Untuk materi modul 3.1 saya akan mencoba mengajak rekan-rekan di dalam komunitas praktis untuk berdiskusi mengenai bagaimana cara pengambilan keputusan yang bijak jika kita menghadapi suatu dilema dan dilemma itu harus diputuskan. Selain pengimbasan ke rekan-rekan guru saya juga akan melakukan pengimbasan juga ke siswa-siswi saya. Pengimbasan ini akan saya lakukan di dalam kelas di sela-sela pembelajaran dan juga ke pengurus osis ketika mereka melaksanakan pertemuan atau rapat rutin bulanan pengurus osis. Saya akan menjelaskan bagaimana cara kita mengambil suatu keputusan yang bijak ketika kita menghadapi suatu dilema.
Setelah mempelajari modul 3.1 maka kedepannya ketika saya dihadapkan dalam suatu permasalahan maka langkah-langkah awal yang akan saya lakukan untuk memulai mengambil keputusan berdasarkan pemimpin pembelajaran adalah:
1. Saya terlebih dahulu akan menentukan apakah masalah yang ada termasuk ke dalam dilema etika atau bujukan moral
2. Saya kemudian menentukan prinsip yang akan digunakan dalam pengambilan keputusan, apakah menggunakan satu prinsip atau lebih. Prinsip-prinsip yang dimaksud yaitu prinsip berfikir berbasis hasil (Ends-Based Thinking), prinsip berfikir berbasis rasa peduli (Care-Based Thinking) dan prinsip berfikir berbasis peraturan (Rule-Based Thinking).
3. Setelah menentukan prinsip yang digunakan kemudian langkah selanjutnya adalah menentukan paradigma apa yang ada pada permasalah tersebut. Secara umum ada pola, model, atau paradigma yang terjadi pada situasi dilema etika yang bisa dikategorikan sebagai berikut yaitu Individu lawan masyarakat (individual vs community), Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy), Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty), Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term).
Dalam suatu permasalahan paradigma yang terjadi bisa satu atau lebih paradigm.
4. Langkah selanjutnya adalah saya akan menguji keputusan yang saya ambil melalui 9 langkah pengambilan keputusan. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Menentukan nilai-nilai yang bertentangan pada permasalahan yang sedang kita hadapi
b. Menentukan siapa saja yang terlibat dalam situasi tersebut
c. Menentukan fakta-fakta yang relefan dalam situasi tersebut
d. Melakukan uji benar salah dalam situasi tersebut.
· Menentukan apakah ada aspek pelanggaran hukum (uji legal)
· Menentukan apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut (Uji regulasi)
· Menentukan apakah ada yang salah dalam situasi tersebut berdasarkan perasaan dan intuisi (Uji intuisi)
· Menguji persaan bila keputusan yang diambil dipublikasikan di halaman depan Koran.
· Menentukan keputusan apa yang akan diambil oleh panutan/idola dalam situasi tersebut.
e. Menentukan paradigm yang terjadi pada kasus yang dihadapi
f. Menentukan prinsip yang akan digunakan
g. Menentukan penyelesaian yang kreatif untuk menyelesaikan masalah tersebut (Investigasi Opsi Trilemma)
h. Menentukan keputusan yang akan diambil.
i. melihat kembali keputusan yang diambil dan merefleksikannya.
5. Setelah menguji keputusan melalui 9 langkah maka langkah terakhir adalah pengambilan keputusan
Saya akan menerapkan langkah-langkah pengambilan keputusan tersebut mulai hari kamis tanggal 14 April 2021. karena pada hari tersebut merupakan hari pertama siswa masuk sekolah dengan tatap muka terbatas. Sekarang ini saya akan berusaha dulu melalui group whatsapp komunitas praktis di sekolah saya dengan membagi materi-materi atau modul untuk mengenalkan materi pengambilan keputusan di group tersebut.
Dalam menjalankan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran saya membutuhkan pendamping dan teman diskusi untuk menentukan apakah langkah-langkah yang Anda ambil telah tepat dan efektif. Untuk itu saya akan meminta bantuan kepada sekolah agar beliau bisa menjadi pendamping saya karena beliau merupakan orang yang sudah sangat berpengalaman didunia pendidikan dan juga saya dengan kepala sekolah sudah terbiasa berdiskusi membahas permasalahan-permasalahan yang terjadi di sekolah serta mencari bersama solusinya demi kemajuan sekolah. Selain itu saya juga akan meminta bantuan waka kesiswaan yang merupakan guru BK dan juga rekan-rekan CGP yang ada di sekolah sebagai teman diskusi dalam menentukan apakah langkah-langkah yang saya ambil sudah tepat dan efektif.
No comments:
Post a Comment